SULAT SUNNAH BERJAMAAH DAN MUNFARID
➤ Kompetensi Dasar
- 3.5 Memahami tata cara solat sunah berjamaah dan munfarid
- 4.5 Mempraktikan solat sunah berjamaah dan munfarid
➤ Tujuan Pembelajaran
- menjelaskan pengertian solat sunah
- menjelaskan ketentuan solat sunnah bberjamaah dan munfarid
- sempraktikan solat sunnah berjamaah dan munfarid
- mengimplementasikan hikmah solat sunah berjamaah dan munfarid dalam kehidupan sehari hari
A. Pengertian Solat Sunnah
Rasulullah SAW bersabda:
أَمَرَنَا – تَعْنِى النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- أَنْ نُخْرِجَ فِى الْعِيدَيْنِ الْعَوَاتِقَ وَذَوَاتِ الْخُدُورِ وَأَمَرَ الْحُيَّضَ أَنْ يَعْتَزِلْنَ مُصَلَّى الْمُسْلِمِينَ.
artinya:“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan kepada kami pada saat shalat ‘ied (Idul Fithri ataupun Idul Adha) agar mengeluarkan para gadis (yang baru beranjak dewasa) dan wanita yang dipingit, begitu pula wanita yang sedang haidh. Namun beliau memerintahkan pada wanita yang sedang haidh untuk menjauhi tempat shalat.”
B. Macam-Macam Solat Sunnah
Solat Sunnah Berjamaah |
Solat Sunah Munfarid |
1. Solat ‘Idain (Solat Idul Fitri Dan Idul Adha) 2. Sholat Istisqo 3. Solat Khusuf (Gerhana Bulan) 4. Solat Kusuf (Gerhana Matahari) 6. Solat Tarawih 7. Solat Witir |
1. Sholat Rawatib 2. Sholat Tahyatul Masjid 3. Sholat Istikharah 4. Sholat Tasbih 5. Sholat Hajat 6. Sholat Isyraq/Syuruq 7. Sholat Duha 8. Sholat Malam/Tahajud 9. Sholat Sunah Wudu 10. Sholat Taubat |
1. sholat sunah berjamaah
➧ sholat sunah hari raya
اُصَلّى سُنةً لِعيدِ الفِطرِ / الأضْحى رَكعَتينِ مَأمُومًا / إمَامًا لله تعالى
➧ solat istisqo (meminta hujan)
Shalat Istisqa’ adalah shalat sunnat 2 rakaat yang dilakukan untuk memohon turunnya hujan kepada Allah SWT. Shalat Istisqa’ hukumnya sunnah muakkad (sangat ditekankan) ketika terjadi musim kering, karena Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam memerintahkan hal tersebut
رَأَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ خَرَجَ يَسْتَسْقِي قَالَ فَحَوَّلَ إِلَى النَّاسِ ظَهْرَهُ وَاسْتَقْبَلَ الْقِبْلَةَ يَدْعُو ثُمَّ حَوَّلَ رِدَاءَهُ ثُمَّ صَلَّى لَنَا رَكْعَتَيْنِ جَهَرَ فِيهِمَا بِالْقِرَاءَةِ
artinya:Saya melihat Nabi saw tatkala pergi ke tanah lapang untuk shalat istisqa’ beliau palingkan punggungnya menghadap para sahabat dan kiblat sambil berdo’a, lalu beliau palingkan selendangnya, kemudian shalat dengan kami du’a rekaat dengan suara yang keras ketika membaca ayat.
- Berpuasa 4 hari berturut-turut, karena doa orang berpuasa tidak akan ditolak.
- Menjauhkan dari kezaliman dan taubat.
- Banyak berbuat baik dan bersedekah.
- Pada hari ke-4 keluar menuju tempat shalat dengan mengajak anak-anak, orang tua, dan binatang ternak, memakai pakaian sederhana
Berniat dalam hati melakukan Shalat Istisqa. Jika diucapkan lafal niatnya sbb:
أُصَلِّيْ سُنَّةَ اْلإِسْتِسْقَاءِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى
artinya: Aku niat Shalat sunnah istisqa dua rakaat karena Allah ta’ala.
- Shalat dua rakaat, sebagaimana shalat ‘Id, rakaat pertama takbir 7 kali dan rakaat kedua takbir 5 kali.
- Rakaat pertama disunnahkan membaca surat Al-A’la dan rakaat kedua surat Al-Ghasiyah
- Setelah shalat, diteruskan dengan khutbah dua kali.
- Berdoa menghadap kiblat dan mengangkat dua tangan.
- Dianjurkan doa Istisqa
- Bertawasul dengan amal shalih
- Khusus untuk kaum lelaki disunnahkan memindahkan dan membalikkan selendang atau sorbannya.
- Dianjurkan imam keluar bersama masyarakat.
- Dianjurkan membawa binatang ternak.
➧ SHALAT GERHANA MATAHARI (Kusuf) dan SHALAT GERHANA BULAN (Khusuf)
Shalat kusuf atau shalat khusuf adalah shalat yang dikerjakan dengan tata cara tertentu karena terjadinya gerhana matahari atau gerhana bulan.Hukum shalat gerhana adalah sunnah mu’akkad sebagaimana shalat gerhana matahari dan dilakukan secara berjamaah.
1. Lafal Niat shalat gerhana matahari (Shalat Kusuf) :
3. Kemudian ruku’ sambil memanjangkannya.
4. Kemudian bangkit dari ruku’ (i’tidal)
5. Setelah i’tidal ini tidak langsung sujud, namun dilanjutkan dengan membaca surat Al Fatihah dan surat yang panjang. Berdiri yang kedua ini lebih singkat dari yang pertama.
6. Kemudian ruku’ kembali (ruku’ kedua) yang panjangnya lebih pendek dari ruku’ sebelumnya.
7. Kemudian bangkit dari ruku’ (i’tidal).
8. Kemudian sujud yang panjangnya sebagaimana ruku’, lalu duduk di antara dua sujud kemudian sujud kembali.
9. Kemudian bangkit dari sujud lalu mengerjakan raka’at kedua sebagaimana raka’at pertama hanya saja bacaan dan gerakan-gerakannya lebih singkat dari sebelumnya.
10. Salam.
11. Setelah itu imam menyampaikan khutbah kepada para jama’ah yang berisi anjuran untuk berdzikir, berdo’a, beristighfar, sedekah, dan membebaskan budak.
➧ SHALAT TARAWIH
Pengertian Shalat TarawihHukum melaksanakannya adalah sunah muakkad, sebagaimana hadis Rasulullah SAW :
artinya :“Dari Abu Hurairah r.a., Rasulullah SAW bersabda : Barangsiapa yang melaksanakan shalat pada malam hari di bulan Ramadhan dengan dilandasi iman dan semata-mata mengharap ridha Allah SWT maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Pendapat ini diambil dari keterangan bahwa Rasulullah s.a.w shalat Tarawih bersama para sahabat di masjid tiga kali selama hidupnya. Sesudah itu beliau tidak melakukan lagi secara berjamaah di masjid tetapi melaksanakannya di rumah. Rasulullah s.a.w khawatir apabila suatu saat nanti shalat tarawih dianggap ibadah wajib. Jumlah rakaat yang dilakukan bersama sahabat di masjid tersebut adalah delapan rakaat ditambah Witir. Keterangaan ini berdasarkan pada hadits berikut :
Mengenai jumlah rakaat shalat tarawih yang 20 rakaat dilanjutkan dengan witir dilakukan oleh Khalifah Umar bin Khattab dan diikuti oleh para sahabat yang lain. Tentang jumlah rakaat yang dilakukan oleh Umar bin Khattab ini tidak pernah dipermasalahkan oleh para sahabat saat itu. Jadi, sampai sekarang pun umat Islam ada yang mengikutinya.
Mengenai jumlah rakaat shalat tarawih 36 rakaat dilanjutkan dengan witir dilakukan oleh Khalifah Umar bin Abdul Aziz yang merupakan salah satu Khalifah Bani Umayyah.
Shalat Tarawih ini dikerjakan seperti shalat biasa lainnya baik mengenai bacaannya maupun gerakan-gerakannya dan pada setiap dua rakaatnya ditutup dengan salam. hanya niat yang membedakan. yakni ;
➧ SHALAT WITIR
Witir artinya ganjil. Shalat Witir artinya shalat sunah yang dikerjakan pada malam hari setelah shalat Isya’ dengan bilangan rakaatnya ganjil baik di bulan Ramadan maupun diluar bulan Ramadan. Rasulullaâh shallallâhu ‘alaihi wasallam bersabda :1. waktunya pada malam hari setelah shalat isya’. Pada bulan Ramadan setelah shalat Tarawih.
2. dilaksanakan secara berjamaah atau sendirian (munfarid)
3. jumlah rakaatnya ganjil
4. Dalam pelaksanaannya ada dua macam niat, yakni niat untuk shalat 2 rakaat dan ditutup dengan niat untuk shalat 1 rakaat.
5. Berniat shalat witir 2 atau 1 rakaat
Niat Shalat Witir 2 rakaat untuk Imam
أُصَلِّي سُنَّةَ الْوِتْرِ رَكْعَتَيْنِ اِمَامًا للهِ تَعَالَىartinya : “Saya berniat shalat witir dua rakaat menjadi imam karena Allah Ta’ala”
Niat Shalat Witir 2 rakaat untuk Makmum
أُصَلِّي سُنَّةَ الْوِتْرِ رَكْعَتَيْنِ مَأْمُوْمًا للهِ تَعَال artinya: Saya berniat shalat witir dua rakaat menjadi makmum karena Allah Ta’ala.
Niat Shalat Witir 1 rakaat untuk Imam
أُصَلِّي سُنَّةً الْوِتْرِ رَكْعَةَ اِمَامًا للهِ تَعَالى artinya: Saya berniat shalat satu rakaat witir menjadi imam karena Allah Ta’ala.
Niat Shalat Witir 1 rakaat untuk Makmum
أُصَلِّي سُنَّةً الْوِتْرِ رَكْعَةَ مَأْمُوْمًا للهِ تَعَالىartinya: Saya berniat shalat satu rakaat witir menjadi makmum karena Allah Ta’ala.
7. Shalat 2 rakaat atau 1 rakaat seperti biasa.
8. Salam.
2. Solat sunnah munfarid
shalat sunah munfarid adalah shalat sunah yang lebih baik dilakukan dengan cara sendirian, tidak ada imam atau makmum.Berikut contoh shalat sunah Munfarid :
➧ SHALAT TAHIYATUL MASJID
Shalat Tahiyatul Masjid adalah shalat sunah yang dilaksanakan ketika seseorang memasuki masjid. Hukum melaksanakannya adalah sunah, dikerjakan 2 rakaat sebelum duduk dengan tujuan menghormati (memuliakan) masjid. Nabi Saw bersabda:artinya:Jika salah seorang dari kalian masuk masjid, maka hendaklah dia shalat dua rakaat sebelum dia duduk.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
1. Berniat shalat Tahiyatul Masjid Bacaan niatnya apabila diucapkan adalah :
2. Takbiratul ihram
3. Shalat dua rakaat seperti biasa.
4. Salam.
➧ SHALAT TAHAJUD
Tahajud berarti bangun dari tidur pada malam hari. Jadi shalat Tahajud adalah shalat sunah yang dikerjakan pada malam hari setelah shalat Isya’ sampai menjelang waktu Subuh. Lebih utama dikerjakan sepertiga malam yang terakhir (kira-kira jam 02.00 dini hari). Hukum melaksanakan shalat Tahajjud adalah sunnah muakkad. Jumlah rakaatnya paling sedikit 2 rakaat dan paling banyak tak terbatas. Firman Allah SWTartinya :“Dan pada sebagian malam hari (shalat) Tahajudlah kamu sebagai (ibadah) tambahan bagimu. Mudah-mudahan Tuhanmu memberikan tempat (kedudukan) yang terpuji (Q.s. Al-Isra’ : 79) Waktu pelaksanaan shalat tahajjud adalah mulai setelah Isya’ sampai sepertiga akhir malam. Ulama membagi waktu tahajjud menjadi tiga, yaitu:
- Sepertiga malam pertama. Dari jam 19.00 sampai jam 22.00
- Sepertiga malam kedua. Dari jam 22.00 sampai 01.00
- Seperti malam ketiga. Dari jam 01.00 sampai masuknya waktu subuh.
- Berniat dalam hati melaksanakan shalat Tahajud, jika dilafalkan :
- Takbiratul Ihram.
- Shalat 2 rakaat seperti shalat-shalat yang lain.
- Salam
➧ SHALAT ISTIKHARAH
Shalat Istikharah artinya shalat sunah dua rakaat dengan maksud mohon petunjuk dari Allah SWT dalam menentukan pilihan terbaik diantara dua pilihan atau lebih. Hukum melaksanakannya adalah sunah dikerjakan pada waktu siang atau malam, pagi atau sore dengan 2 rakaat. Nabi Saw bersabda:
artinya: Rasulullah mengajarkan kami ber-istikharah dalam seluruh perkara sebagaimana beliau mengajar kami surat Al-Quran. Beliau bersabda, “Apabila kalian bermaksud sesuatu, maka shalatlah dua raka’at sunnah kemudian berdoalah…” (HR. Bukhari)
Cara Mengerjakan shalat Istikhrah- Beniat dalam hati melakukan shalat Istikharah, jika dilafalkan :
2. Takbiratul Ihram
3. Shalat dua rakaat seperti Shalat-Shalat yang lain
4. Salam dan membaca do’a
➧ SHALAT DHUHA
Shalat Dhuha adalah shalat sunnah yang dilaksanakan pada pagi sampai siang hari. Dari setelah matahari agak tinggi sampai sebelum masuk waktu dzuhur. Waktu terbaik adalah dengan mengakhirkan sampai waktu agak siang (panas). Kira-kira antara jam 8 sampai jam 10. Hukum salat Duha adalah sunnah muakkad. Jumlah rakaatnya paling sedikit dua, rakaat dan paling banyak dua belas rakaat, yang paling utama delapan rakaat. Rasulullah Saw bersabda:artinya:Dari Abu Dzar dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, bahwa beliau telah bersabda, “Setiap hari bagi setiap persendian dari salah seorang di antara kalian terdapat kewajiban untuk bersedekah. Setiap tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, amar makruf nahi munkar adalah sedekah. Semua itu tercukupkan dengan dua rakaat shalat yang dilakukan di waktu dhuha.” (HR. Muslim)
Cara melaksanakan salat Dhuha- Beniat dalam hati melakukan shalat Dluha, jika dilafalkan :
اُصَلِّى سُنَّةَ الضَّحى رَكْعَتَيْنِ لِله تَعَالى.الله اَكْبَرُ Artinya: Saya berniat shalat sunah Dluha dua rakaat karena Allah Ta’ala.
2. Takbiratul Ikhram
3. Shalat dua rakaat seperti shalat-shalat yang lain
4. Salam dan membaca do’a
artinya: Wahai Tuhanku, sesungguhnya waktu dhuha adalah waktu dhuha-Mu, keagungan adalah keagunan-Mu, keindahan adalah keindahan-Mu, kekuatan adalah kekuatan-Mu, penjagaan adalah penjagaan-Mu, Wahai Tuhanku, apabila rezekiku berada di atas langit maka turunkanlah, apabila berada di dalam bumi maka keluarkanlah, apabila sukar mudahkanlah, apabila haram sucikanlah, apabila jauh dekatkanlah dengan kebenaran dhuha-Mu, kekuasaan-Mu (Wahai Tuhanku), datangkanlah padaku apa yang Engkau datangkan kepada hamba-hambaMu yang soleh.
➧ SHALAT SUNNAH RAWATIB
Shalat Sunnah Rowatib adalah shalat sunah yang waktu pelaksanaannya mengiringi shalat fardu lima waktu. Shalat tersebut dilakukan sebelum atau sesudah shalat fardu. Sholat Sunat Rawatib yang dikerjakan sebelum sholat fardu disebut rawatib qobliyah, sedangkan Sholat Sunat Rawatib yang dikerjakan sebelum sholat wajib disebut rawatib bakdiyah.Sholat Sunat Rawatib itu bila ditinjau dari segi hukumnya terbagi dua :
1. Sholat Sunat Rawatib Muakkad yaitu sholat sunah yang sangat dianjurkan untuk dilaksanakan, karena selalu dikerjakan oleh Nabi Muhammad Saw.
Sholat Sunat Rawatib Muakkad terdiri dari :
1) Dua rakaat sebelum sholat Subuh.
2) Dua rakaat sebelum sholat Zuhur.
3) Dua rakaat sesudah Shola Zuhur.
4) Dua rakaat sesudah sholat Magrib.
5) Dua rakaat sesudah sholat Isya
Sholat sunat Rawatib ghairu Muakkad terdiri dari :
a) Dua rakaat sebelum Sholat Zuhur.
b) Dua rakaat sesudah Sholat Zuhur.
c) Empat rakaat sebelum Sholat Ashar.
d) Dua rakaat sebelum Sholat Magrib.
e) Dua rakaat sebelum Sholat Isya.
Cara melaksanakan Sholat Rawaib baik sebelum mapun sesudahnya (qobliyah dan ba’diyah dikerjakan dua rakaat sama dengan sholat fardu baik gerakannya maupun bacaannya, tetapi yang berbeda hanyalah niatnya. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan sholat sunah rawatib sbb:
2. Dilaksanakan secara munfarid (sendirian).
3. Bacaannya tidak dinyaringkan.
4. Jika lebih dari dua rakaat, maka setiap dua rakaan satu dalam.
5. Sebaiknya tempat mengerjakan sholat rawatib pindah sedikit dari tempat mengerjakan sholat fardu.
6. Diutamakan pada rakaat pertama membaca Surat Al Kafirun, dan pada rakaat kedua membaca Surat Al Ikhlas.
7. Diawali dengan niat menurut macam sholatnya. Niat melaksanakan sholat rawatib cukup dalam hati sesuai dengan macam sholat rawatib tersebut.
1. Sebelum Subuh:
2. Sebelum Dzuhur:
3. Setelah shalat Dzuhur:
4. Sebelum shalat Asar
5. Sebelum shalat Maghrib:
6. Setelah shalat Maghrib:
7. Sebelum shalat Isya’:
8. Setelah shalat isya’:
C. Hikmah Solat Sunnah
- sarana mendekatkan diri kepada Allah swt
- penolong dalam segala urusan penting
- menambal kekurangan yang mungkin terdapat pada solat fardu
- dihapuskan dosa dan ditinggikan derajatnya
0 komentar: