Selasa, 13 April 2021

Mengubah Peribadi yang Unggul dengan Tata Krama, Santun, dan Malu

 


TATA KRAMA, SANTUN, DAN RASA MALU

➤ Kompetensi Dasar

  • meyakini bahwa berbakti dan tata krama, sopan santun, dan rasa maslu adalah ajaran pokok agama
  • menunjukan perilaku dengan tata krama, sopan santun, dan rasa malu
  • memahami makna tata krama, sopan santun, dan rasa malu
  • menyajikan contoh tata krama, sopan santun, dan rasa malu

➤ Tujuan Pembelajaran

  • mendeskripsikan pengertian tata krama, sopan santun, dan rasa malu
  • menyebutkan dalil tentang tata krama, sopan santun, dan rasa malu
  • menyajikan contoh perilaku tata krama, sopan santun, dan rasa malu
  • menjelaskan hikmah dari berperilaku tata krama, sopan santun, dan rasa malu

A. TATA KRAMA

Tata Krama merupakan norma - norma pergaulan yang berkaitan dengan kebiasaan dalam bertindak dalam bertindak sebagai peratur atau bertutur kata yang berlaku atau disepakati dalam lingkungan pergaulan antar manusia setempat. Norma - norma dalam pergaulan ini menjadi penting untuk mengimplementasikan agar terjalin hubungan yang baik dan harmonis di dalam lingkungan pergaulan.
Tata Krama mengandung nilai - nilai yang berlaku khusus pada daerah tertentu. Oleh karena itu, sangat mungkin tata karma satu daerah akan berbeda dengan daerah lain. Meskipun demikian, maksud dan tujuan adanya tata karma semuanya dalam rangka mewujudkan hubungan yang harmonis dan rasa tenteram di dalam kehidupan bermasyarakat.

Melalui tata karma, ada agar seluruh lapisan anggota masyarakat akan merasa nyaman. Dengan tata karma, orang yang lebih muda dapat menghargai yang lebih tua, demikian sebaliknya, orang yang lebih tua dapat menyayangi yang lebih muda. Rasa menghormati, menghargai dan menyayangi   tersebut kemudian menunjukkan perilaku, penampilan dan perkataan yang diterapkan dalam kehidupan sehari - hari.
Rasulullah SAW bersabda:
Artinya: Ibnu Sarh berkata: Dari Nabi SAW, beliau bersabda: Siapa yang tidak menyayangi orang yang kecil di antara kami dan tidak mengerti hak orang yang lebih besar di antara kami, maka ia bukan dari golongan kami ” (HR Abu Dawud).

Dalam kehidupan sehari - hari, sering disebut etika. Etika memiliki makna yang sama dengan tata karma. Etika artinya norma - norma, nilai - nilai moral, kaidah - kaidah dan ukuran - ukuran bagi tingkah laku manusia yang baik. Etika adalah aturan perilaku, kebiasaan manusia dalam pergaulan antar sesame. Pergaulan hidup di masyarakat harus berdasarkan etika dan tata karma yang berlaku. Etika dan tata karma pergaulan ini harus dipegang teguh kepentingan setiap anggota masyarakat tidak terganggu. Terganggunya kepentingan masyarakat ini akan menyelesaikan konfliknya.

Tata karma atau etika dapat diterapkan dalam kehidupan sehari - hari pada berbagai tempat dan situasi, seperti dalam bergaul di sekolah, di rumah, di masyarakat, bahkan di media sosial. Secara lebih rinci, tata karma termasuk tata karma dalam berkomunikasi atau berbicara, dalam berbicara dan berpakaian.

➧ Tata Krama dalam Berkomunikasi Lisan.

Tata Krama dalam komunikasi lisan sangat penting untuk diterapkan dalam kehidupan sehari - hari. Hubungan dengan orang lain, yang melibatkan hubungan komunikasi lisan. Baik bertatap muka langsung, maupun menggunakan alat komunikasi. Cara berkomunikasi dapat menjadi kepribadian seseorang. Tata karma dalam komunikasi lisan juga dapat mempengaruhi suasana pergaulan. Berikut ini contoh - contoh tata karma dalam komunikasi lisan.

  1. Berbahasa yang baik dan sopan, memilih kata - kata dan kalimat yang tepat dan menghindari kata - kata yang kotor dan menyinggung perasaan lawan bicara
  2. Ketika berbicara dengan orang yang lebih tua atau yang dituakan, awasnya mengawasi pandangan mata dengan cara agak sedikit ditundukkan. Demikian pula merendahklan volume suara dari lisan kita
  3. Di beberapa daerah, sesuai ketentuan tidak boleh memposisikan diri lebih tinggi dari lawan bicara.
  4. Memperhatikan dan mengarahkan pandangan kepada lawan bicara dengan sopan
  5. Tidak berbicara tentang pembicaraan, menjadi pendengar yang baik dengan memberi kesempatan kepada lawan bicara untuk bicara.
  6. Tidak pembicaraan pembicaraan lawan bicara
  7. Tidak berbicara sambil berkacak pinggang atau menunjuk - nunjuk kearah lawan bicara.
  8. Ketika dalam posisi bertiga, tidak Berbicara dengan bahasa yang tidak berhubungan dengan salah satu orang dari mereka. Tidak boleh berbisik - bisik berdua tanpa memperdulikan teman yang lain.
  9. Menghindari bergurau yang berlebihan dan tertawa terbahak - bahak.
  10. Ketika memulai Berbicara dengan alat komunikasi, ucapkan salam, mengenalkan diri dan memastikan bahwa lawan bicara adalah maksud kita. Pada saat pembicaraan akan berakhir, maka terima kasih, menutup pembicaraan dan mengucap salam.

➧ Tata Krama Berkomunikasi di Media Sosial.
Sama halnya ketika berkomunikasi di dunia nyata, komunikasi di dunia maya pun harus mengedepankan sopan santun dan tata karma. Khususnya jika kita berkomunikasi dengan orang lain di jejaring sosial, tata karma dalam hal apapun harus tetap diutamakan, seperti pada setiap status atau tweet, chatting, posting foto, video, link, note: tagging, follow / add dan memilih gambar profil. Tata karma di dunia maya dapat membuat aktivitas sosial di dunia maya akan menjadi lebih nyaman karena adanya rasa menghargai dan menghormati di antara pengguna layanan jejaring sosial. Setiap pengguna layanan media sosial, mempunyai hak dan privasinya dan layak untuk serta dihormati.
Oleh, pilihlah kata - kata dan kalimat yang baik ketika menggunakan media sosial. Ketika mengunggah gambar / meme atau sejenisnya. Pilihlah gambar / meme yang baik dan tidak menyinggung perasaan orang lain.

➧ Tata Krama dalam Bersikap.

Tata Krama dalam penjara juga sangat penting untuk diterapkan dalam kehidupan sehari - hari. Masalah kesalahan tata cara menggunakan dan memposisikan bagian - bagian tubuh kita saat ini dengan orang lain. Meskipun tidak menggunakan kata - kata, sikap yang kita tunjukkan merupakan bahasa tubuh yang dapat ditangkap maknanya oleh orang lain.

Secara garis besar, bahasa tubuh terdiri atas bagaimana cara duduk, cara berdiri, cara kita menggunakan kedua tangan dan kaki, serta apa yang kita lakukan ketika berbicara dan berbicara dengan orang lain. Berikut ini adalah beberapa contoh bahasa tubuh yang perlu diperhatikan ketika berbicara atau dapat berbicara dengan orang lain

  1. Jangan silangkan kaki dan tangan.
  2. Lakukan kontak mata dalam tempo singkat, jangan menatapnya berlama - lama.
  3. Buatlah jarak antara kedua kaki agar menunjukkan bahwa kita dalam keadaan nyaman dan percaya diri.
  4. Posisikan bahu dalam keadaan santai. Hal ini untuk menunjukkan bahwa kita tidak dalam kondisi tegang.
  5. Mengangguk kecil ketika lawan bicara sedang berbicara. Hal ini menandakan bahwa kita memang mendengarkan dan memperhatikan.
  6. Tampakkan muka berseri, tersenyum atau tertawa pada situasi dan kondisi yang tepat.

➧ Tata Krama dalam Berpakaian.
Fungsi berpakaian adalah untuk menutupi aurat dan untuk memperindah jasmani manusia. Sebagaimana firman Allah dalam QS Al - A'raf / 7:26
Artinya: “Wahai anak cucu Adam!. sebenarnya Kami telah menyediakan pakaian untuk menutupi auratmu dan untuk perhiasan bagimu. Tetapi pakaian takwa, yang lebih baik. Demikianlah sebagian tanda - tanda kekuasaan Allah, mudah - semoga mereka ingat ” (QS al - A'raf / 7: 26).

Aurat merupakan bagian tubuh yang harus tertutup sehingga terjaga dari pandangan orang lain. Aurat laki - laki dewasa adalah antara pusat dan dengkul, aurat perempuan adalah seluruh tubuh kecuali di muka dan telapak tangan. Dengan demikian, jika bagian tubuh yang merupakan aurat tersebut tertutup oleh pakaian, akan terjaga dari pandangan orang-orang di sekitar, serta gangguan dari gangguan yang tidak diinginkan karena dipicu oleh pandangan.
Tata Krama berpakaian berpakaian berpakaian yang sesuai dengan aturan yang sesuai di masyarakat. Sebagai seorang muslim, kita tentu harus berpakaian sesuai dengan ketentuan dalam ajaran Islam. Dengan demikian, tata karma berpakaian dalam ajaran Islam adalah penutup aurat dan untuk berhias guna memperindah tubuh. Ketentuan batasan dapat dimaknai sebagai cara berpakaian yang sesuai dengan aturan yang berlaku di masyarakat. Aturan tersebut lebih mengarah pada nilai kesopanan, akhlak atau minta budi pekerti.

Berpakaian dan berhias merupakan keindahan dalam bagi manusia. Allah SWT juga suka keindahan dan keserasian. Oleh karena itu, Rasulullah selalu menghapus umatnya untuk selalu berpakaian dan berhias dengan serasi sehingga enak dipandang.

➧ Tata Krama mengandung manfaat yang sangat besar, sebagai berikut:
  1. Menjalin hubungan baik dengan orang lain.
  2. Meningkatkan kepercayaan diri dalam setiap situasi.
  3. Menciptakan suasana yang nyaman dalam berbagai situasi, baik itu lingkungan keluarga, pergaulan, maupun tempat dimana anda belajar atau bekerja.

B. SANTUN

Santun adalah lembut lembut serta bertingkah laku halus dan baik. Kesantunan seseorang akan terlihat dari ucapan dan tingkah lakunya. Ucapannya lembut, tingkah lakunya halus serta perasaan orang lain. Dari sini, dapat diabaikan bahwa santun mencakup dua hal, yakni santun dalam ucapan dan santun dalam perbuatan. Allah SWT mencintai sikap santun yang tertuang dalam hadist berikut:

Artinya: “Dari Ibnu Abbas, bahwa Nabi SAW, bersabda kepada Al Asyaj Al Ashri: Sesungguhnya dalam dirimu ada dua sikap yang dicintai oleh Allah, yaitu Sifat Santun dan Malu” (HR Ibnu Majah).

Sopan santun menjadi sangat penting dalam pergaulan hidup sehari - hari. Kita akan mengasuh dan dihormati orang lain jika menunjukkan sikap sopan santun. Orang lain merasa nyaman dengan kehadiran kita. Malah, jika berperilaku tidak sopan, orang lain tidak akan menghargai dan menghormati kita. Orang yang memiliki sopan santun berarti mampu menempatkan dirinya dengan tepat dalam berbagai keadaan. Sopan santun dapat diterapkan di mana saja dan kapan saja. Karena sopan santun merupakan perwujudan cara kita dalam bukti yang terbaik.

Pergaulan wijen di sekolah akan harmonis dan indah pelajar jika sikap santun. Misalnya, menyapa teman dengan ucapan “Assalamualaikum” sambil tersenyum, menghormati kakak kelas dan menyayangi adik kelas dengan cara peduli kepada mereka, mematuhi tata tertib sekolah, menghormati Bapak / Ibu Guru dan staf tata usaha, bertutur kata yang lembut dengan siapa saja serta pengawasan perasaan warga sekolah dengan tidak menyakiti hatinya. Jika perilaku tersebut kamu lakukan, sungguh akan tercipta kehidupan sekolah yang aman, damai dan membahagiakan. Suasana belajar akan sangat menyenangkan dan pada akhirnya prestasi kamu akan meningkat.

Jika di rumah kamu memiliki pembantu, apakah ia juga harus menyiapkan santun? Seorang pembantu juga harus melayani dengan santun.
Sikap sopan dan santun juga harus di tunjukan dalam pergaulan di masyarakat. Sebagai makhluk sosial, kita selalu membutuhkan orang lain. Oleh karena itu, orang lain harus menjaga dengan baik. Orang lain yang maksud di sini adalah sahabat, teman, dan tetangga. Khusus terhadap tetangga, Rasullulah Saw. Mengajarkan kepada kita untuk memuliakan mereka. Ketika keluarga kita sedang kesusahan, tetanggalah yang akan membantu kita. Kita hormati serta laksanakan hak dan kewajiban tetangga. Jangan kita sakiti mereka dengan tingkah laku buruk dan perkataan kotor.

Perintah Allah SWT agar bertutur kata yang baik kepada manusia wijen, firman Allah SWT. QS al - Baqarah / 2: 83

وَاِذْ اَخَذْنَا مِيْثَاقَ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ لَا تَعْبُدُوْنَ اِلَّا اللّٰهَ وَبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسَانًا وَّذِى الْقُرْبٰى وَالْيَتٰمٰى وَالْمَسٰكِيْنِ وَقُوْلُوْا لِلنَّاسِ حُسْنًا وَّاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَاٰتُوا الزَّكٰوةَۗ  ثُمَّ تَوَلَّيْتُمْ اِلَّا قَلِيْلًا مِّنْكُمْ وَاَنْتُمْ مُّعْرِضُوْنَ

Artinya: “Dan (ingatlah) ketika kami mengambil janji dari bani Israil,“ janganlah kamu menyembah selain Allah, dan baiklah kepada orang tua, kerabat, anak- anak yatim, dan orang- orang miskin. Dan bertutur katalah yang baik kepada manusia, laksanakanlah salat dan tunaikanlah zakat. “Tetapi kemudian kamu berpaling (mengingkari), kecuali sebagian kecil dari kamu, dan kamu (masih menjadi) pembangkang. (QS al-Baqarah / 2: 83).

Melalui ayat tersebut, Allah swt. Memerintahkan kepada kita untuk bertutur kata yang baik kepada manusia. Teman, kerabat, keluarga, Bapak / Ibu Guru, dan orang tua wajib wajib dengan baik. Berkata dan berperilaku santun kepada mereka akan membuat harga diri kita meningkat. Kita akan datang dan dihormati ketika kita juga menghormati orang lain. Ibarat sedang bercermin, ketika kita tersenyum, bayangan yang ada di cermin akan tersenyum kepada kita. Malah, kalau kita cemberut, bayangan yang ada di cermin juga akan cemberut kepada kita. Sejatinya, kalau kita menyatakan baik kepada orang lain, sebenarnya perbuatan baik itu akan kembali kepada diri kita sendiri. Malah, ketika kita salah pada orang lain, sebenarnya perbuatan itu akan kembali kepada diri sendiri.

Banyak peristiwa perkelahian dipicu oleh perkataan kotor dan saling menghina. Jika ada orang mengejek dan menghina kita, sebaiknya kita menahan diri. Kita sikapi dengan bijaksana, sabar dan penuh kehati - hatian. Jika kita terpancing oleh amarah, kita akan rugi. Hidup menjadi tidak nyaman, khawatir dan gelisah akan menghampiri kita.

Banyak manfaat yang bisa diperoleh dari sikap santun, di antaranya sebagai berikut
  1. Mudah diterima oleh orang lain. Sikap santun akan menjadikan seseorang disenangi orang lain sehingga mudah diterima oleh orang lain.
  2. Menunjang kesuksesan. Banyak pengusaha sukses ditunjang oleh sikap santun yang ditunjukannya. Pembeli, pelanggan, karyawan dan rekan sejawat akan senang bergaul dengannya. Relasinya bertambah banyak sehingga akan meningkatkan kesuksesannya.
  3. Dicintai Allah SWT dan Rasul - Nya. Allah SWT mencintai hamba - Nya yang memiliki sikap santun. Rasulullah SAW juga demikian, bahkan beliau juga memiliki sikap lemah lembut dan santun yang luar biasa

C. RASA MALU

Malu adalah menahan diri dari perbuatan jelek, kotor, tercela dan hina. Sifat malu itu kadang-kadang sifat bawaan dan juga bisa merupakan hasil latihan. Namun demikian, untuk menumbuhkan rasa melu, perlu usaha, niat, ilmu serta kebiasaan. Rasa malu merupakan bagian dari iman karena dapat mendorong seseorang untuk melakukan peringatan dan mencegahnya dari kemaksiatan. Mari kita membawaits berikut ini:

Artinya: Dari Abu Hurairah dari Nabi SAW, beliau bersabda: “Iman adalah pokoknya, cabangnya ada tujuh puluh lebih dan malu termasuk cabangnya iman” (HR Muslim)

Hadits tersebut terjadi bahwa malu merupakan salah satu cabang iman. Seseorang malu untuk mengetahui jika ia beriman, malu berdusta jika ia beriman. Seorang wanita malu membuka atau menunjukkan auratnya jika ia beriman. Jika sifat malu berkurang dan mulai luntur, pertahanan diri dalam menghadapi godaan nafsu mulai menipis. Malu merupakan salah satu benteng pertahanan seseorang dalam menghindari perbuatan maksiat. Malu juga merupakan faktor pendorong bagi seseorang untuk melakukan gambar.

Selama rasa malu masih terpelihara dengan baik, seseorang akan hidup dalam. Ia akan memiliki kekuatan dalam menolak dan menolak kemaksiatan. Seorang pejabat yang memiliki rasa malu akan melaksanakan tugasnya dengan tanggung jawab penuh dan bebas dari korupsi. Seorang pelajar akan percaya diri dalam mengerjakan soal ulangan tanpa menyontek karena didasari rasa malu. Seorang pedagang akan malu berlaku karena dilihat dari Allah SWT. Seorang polisi akan malu menerima suap dari pelanggar rambu lalu lintas. Aparat penegak hokum seperti hakim dan jaksa akan malu menerima suap dari tersangka karena ia takut azab dari Allah SWT. Seorang pria dan wanita akan berpakaian menutup aurat karena menjaga harga diri dan kehormatannya. Mereka semua terhindar dari perbuatan dosa dan maksiat karena adanya rasa malu dalam diri mereka.

Tahukan kamu dari mana sebenarnya sumber rasa malu?. malu berasal dari keimanan dan pengakuan akan keagungan Allah SWT. Rasa malu akan muncul jika kita beriman dan menghayati betul bahwa Allah SWT itu Maha Kuasa atas segala sesuatu. Allah SWT Maha Melihat, Maha Mengetahui dan Maha Mendengar. Tidak ada yang bisa kita sembunyikan dari Allah SWT. Semua aktivitas badan, pikiran dan hati kita semua diketahui oleh Allah SWT.

Ada beberapa manfaat dari sifat malu, di antaranya sebagai berikut:
  1. Mencegah dari perbuatan tercela. Seorang yang memiliki sifat malu berusaha sekuat dan menghindari perbuatan tercela, sebab ia takut kepada Allah SWT.
  2. Mendorong inspirasi. Rasa malu kepada Allah SWT akan mendorong seseorang untuk mendapatkan inspirasi. Sebab ia tahu bahwa setiap perbuatan manusia akan dibalas oleh Allah SWT di akhirat kelak.
  3. Mengantarkan seseorang menuju jalan yang diridai Allah SWT. Orang - orang yang memiliki rasa malu akan senantiasa melaksanakan perintah Allah SWT dan menjauhi larangan - Nya.




C

 

Previous Post
Next Post

وَلَا تَهِنُوۡا وَ لَا تَحۡزَنُوۡا وَاَنۡتُمُ الۡاَعۡلَوۡنَ اِنۡ كُنۡتُمۡ مُّؤۡمِنِيۡنَ‏ Dan janganlah kamu (merasa) lemah, dan jangan (pula) bersedih hati, sebab kamu paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang beriman.

0 komentar: